Seperti halnya manusia, bintang yang kerap kita lihat bertaburan di langit juga mengalami siklus hidup, yaitu lahir, tumbuh besar kemudian mati. Meski demikian, siklus hidup bintang sangatlah lama, bisa memakan waktu hingga miliaran tahun. Untuk lebih mengenal tentang siklus hidup bintang, ikuti penjelasannya, yuk!
Ketika malam tiba dan langit cerah, kita bisa melihat banyak sekali bintang bertaburan di langit. Ya, di angkasa luar memang terdapat banyak sekali bintang. Dari bintang berukuran kecil hingga bintang raksasa. Dari bintang berwarna merah dengan suhu paling rendah, bintang berwarna putih dengan suhu sedang hingga bintang berwarna biru yang memiliki suhu sangat tinggi. Sedangkan Matahari adalah salah satu bintang berukuran sedang dan memiliki suhu yang sedang.
Bintang terbentuk di sebuah ruang antar bintang di angkasa luar yang terdiri dari gas hidrogen dan debu. Kumpulan awan gas dan debu ini dinamakan nebula . Awan gas dan debu ini tertarik gravitasi sehingga berkumpul jadi satu dan menjadi bola raksasa panas. Suhu permukaan bintang berkisar 2000 – 30.000 derajat Celcius.
Bintang tumbuh besar
Seiring berjalannya waktu, siklus hidup bintang terus bertumbuh menjadi semakin besar dan semakin panas. Namun, pertumbuhan bintang ini berlangsung selama miliaran tahun, sehingga manusia tidak bisa merasakan atau melihat perubahan sebuah bintang. Sebagai contoh, Matahari kita adalah bintang yang sudah berusia 1 miliar tahun dan diperkirakan masih akan terus bersinar hingga 5 miliar tahun lagi.
Kematian bintang
Nah, ketika sebuah bintang semakin tumbuh dan tumbuh, lama kelamaan matahari akan kehabisan gas hidrogen yang merupakan bahan bakar untuk membuatnya tetap berpijar. Bintang pun akan semakin meredup. Setelah itu, bintang berukuran kecil hingga sedang seperti Matahari, akan meledak dan berubah menjadi bintang putih kerdil atau sering disebut katai putih (white dwarf ).
Bintang berukuran besar akan mengalami ledakan dahsyat yang disebut supernova.Saking dahsyatnya, supernova bisa memancarkan cahaya yang sangat terang di angkasa luar selama beberapa saat. Jika, massa bintang yang meledak sedang, maka bintang akan berubah menjadi bintang neutron , yaitu bintang yang lebih padat dan pekat daripada bintang putih kerdil. Namun, jika massa bintang itu sangat besar, maka akan beubah menjadi pusaran hitam (black hole ). Tak seperti bintang putih kerdil atau bintang neutron, black hole tidak memancarkan cahaya dan memiliki gravitasi yang sangat kuat, sehingga apa pun yang ada di dekatnya dapat tersedot ke dalamnya, termasuk cahaya.
0 komentar:
Posting Komentar