Blogroll

Rabu, 04 Maret 2015

Emosi Meledak-ledak? Yuk, Kendalikan!

   Disaat kamu merasa orang terdekat kamu tidak dapat mengerti akan keadaan kamu, bahkan keadaan mereka membuat emosi kamu makin tersulut. Kemudian mengingat banyaknya tugas yang belum juga kamu kerjakan. Mungkin hal ini akan membuat emosi semakin memuncak dan jika itu dibiarkan hanya akan membuat keadaan lebih buruk. Maka situasi tersebut adalah waktu dimana emosi kita tengah diuji maka sangat penting juga untuk mengetahui tentang bagaimana cara mengendalikan emosi itu.

  Bagaimanapun mengendalikan emosi itu bisa di anggap sangat penting. Selain tidak baik bagi kesehatan emosi juga akan memancarkan aura negatif yang membuat kita semakin terpuruk. Kenyataannya kita sering tergelincir pada situasi yang kurang menguntungkan dalam memanajemen emosi. Kita kadang diuji dengan keadaan yang merugikan untuk dijalani, bahkan kerugian itu selalu datang bertubi-tubi yang pada akhirnya membuat emosi kita tersulut. Maka dari sini sangatlah penting untuk mengetahui bagaimana mengendalikan emosi diri. Berikut ini tips untuk mengendalikan emosi yang meledak-ledak.

1. Selalu ingat timeout

 Menghitung sampai 10 bukan hanya untuk anak-anak. Sebelum bereaksi terhadap situasi tegang, mengambil beberapa saat untuk bernapas dalam-dalam dan menghitung sampai 10 dapat membantu meredakan emosi Anda. Jika perlu, menyingkir dari orang atau situasi sampai frustrasi Anda berkurang sedikit.

2. Setelah Anda tenang, ekspresikan kemarahan Anda
  Segera setelah Anda berpikir jernih, ekspresikan rasa frustrasi Anda dengan cara yang tegas, tapi tak konfrontatif. Nyatakan kekhawatiran dan kebutuhan Anda dengan jelas dan langsung, tanpa menyakiti orang lain atau mencoba untuk mengendalikan mereka.

3. Lakukan beberapa olah fisik
   Aktivitas fisik dapat memberikan manfaat positif untuk emosi Anda, terutama jika Anda akan "meledak". Jika Anda merasa kemarahan Anda meningkat, pergilah ke luar rumah untuk jalan cepat atau lari, atau pergilah untuk menghabiskan waktu dengan melakukan kegiatan fisik lainnya. Aktivitas fisik merangsang berbagai bahan kimia otak yang dapat membuat Anda merasa lebih bahagia dan lebih santai dari sebelumnya. 

4. Berpikirlah sebelum Anda berbicara
   Dalam kondisi "panas", sangat mudah untuk mengatakan sesuatu yang nantinya justru membuat Anda menyesal. Pikirkan sebelum berkata apa pun dan membiarkan orang lain yang terlibat dalam situasi untuk melakukan hal yang sama.

5. Mengidentifikasi solusi yang mungkin
  Alih-alih berfokus pada apa yang membuat Anda marah, berupayalah untuk menyelesaikan masalah itu. Apakah kamar yang berantakan membuat Anda "gila"? Segeralah tutup pintu dan membenahinya. Apakah pasangan Anda terlambat untuk makan malam setiap malam? Jadwalkan late dinner di malam-malam tertentu atau buat perjanjian untuk boleh makan sendiri. Ingatkan diri Anda bahwa kemarahan tidak akan memperbaiki apa pun dan hanya mungkin membuatnya lebih buruk.

6. Fokuslah pada "saya" dan bukan "Anda"
  Untuk menghindari mengkritik atau menyalahkan orang lain--yang mungkin hanya meningkatkan ketegangan--gunakan pernyataan "saya" untuk menggambarkan masalah. Sebagai contoh, katakanlah, "Saya marah karena kamu meninggalkan meja tanpa menawarkan untuk membantu membereskan piring," bukan, "Kamu tidak pernah melakukan pekerjaan rumah tangga."

7. Jangan menyimpan dendam
  Memaafkan adalah alat yang ampuh untuk mendamaikan hati. Jika Anda membiarkan kemarahan dan perasaan negatif lainnya menutupi perasaan positif, Anda mungkin menemukan diri Anda ditelan oleh kepahitan sendiri atau rasa ketidakadilan. Tapi, jika Anda dapat memaafkan seseorang yang membuat Anda marah, Anda mungkin belajar lebih baik dari situasi. Tidak realistis untuk mengharapkan semua orang untuk berperilaku persis seperti yang Anda inginkan setiap saat.

8. Gunakan humor untuk melepaskan ketegangan
 Humor ringan dapat membantu mengatasi ketegangan. Jangan gunakan sarkasme karena bagaimanapun bisa melukai perasaan orang lain dan membuat hal-hal buruk terjadi.

9. Lakukan relaksasi
 Ketika marah, cobalah lakukan relaksasi. Praktek latihan pernapasan, membayangkan adegan santai, atau mengulangi kata atau frase yang menenangkan, seperti, "Tenang saja" sangat membantu. Anda juga bisa menyingkir sejenak untuk mendengarkan musik, menulis, atau melakukan yoga atau apa pun yang diperlukan untuk mendorong relaksasi.

10. Tahu kapan untuk mencari bantuan
  Belajar mengendalikan amarah adalah tantangan bagi semua orang. Pertimbangkan untuk mencari bantuan jika kemarahan Anda tampaknya di luar kendali, menyebabkan Anda melakukan hal-hal yang Anda sesali di kemudian hari atau membuat sakit orang-orang di sekitar Anda. Dengan bantuan profesional, Anda dapat mempelajari apa itu kemarahan; mengidentifikasi apa yang memicu kemarahan Anda; mengenali tanda-tanda bahwa Anda bakal marah; belajar untuk menanggapi frustrasi dan kemarahan dengan cara terkontrol dan sehat; serta menjelajahi perasaan yang mendasarinya, seperti kesedihan atau depresi.

0 komentar:

Posting Komentar